Saturday, April 6, 2013

Sinopsis Film You're The Apple of my eye


~SPOILER ALERT~
“Bagi yang belum nonton dimohon tidak membaca ini, karena kenikmatan menontonnya menjadi tidak berkesan”
Director: Giddens Ko
Novel: Giddens Ko
Genre: Comedy, Drama, Romance
Run time: 1 h 45 min
Resensi
Film ini dari Taiwan. Bahasa asli mandarinnya adalah Na Xie Nian, Wo Men Yi Qi Zhui De Nu Hai.Dan jika dibahasa Indonesia adalah Gadis yang Kita Kejar Selama Beberapa Tahun Ini. GenreComedyDrama, dan Romance. Salah satu film terbaik Asia yang saya anggap film paling sesuai dengan genrenya. Dengan sutradara Giddens Ko, sekaligus penulis film ini. Cerita film ini berasal dari sebuah novel yang memang dikarang sendiri oleh sutradaranya. Giddens Ko penulis novel merasa perlu untuk menyutradari film ini. Karena ini kisah nyata tentang hidupnya yang sangat berharga bagi dia. Cerita semasa dia sekolah SMA hingga kuliah. Hingga konflik-konflik yang dihadapinya diceritakan difilm ini.
Untuk versi Un-Cut film ini anda akan disuguhi adegan-adegan yang menyeleneh dari tokoh-tokoh didalamnya. Tokoh utama pun bertindak menyeleneh seperti teman-temannya. Tokoh pria diperankan oleh Zhendong Ke (Ching-Teng Ko) yang sifatnya sangat kekanak-kanakan. Bersama teman-temannya yaitu Owodog (Kuo-Sheng Tsao), Chang-Hsien Tsai (Ying-Hung Liao), Sheng-yu Yen (Bo-Chun Hsu), Wan Wan (Chia-Wei Hu), dan Shao-Wen Hao (A He). Mereka dikelas saling berebut dan saling bersaing untuk memikat seorang perempuan cantik dikelasnya. Setingkat lebih tinggi daripada perempuan cantik lainnya. Dan juga sangat pintar dikelas. Dia adalah Michelle Chen (Chia-Yi Shen).
Zhendong Ke (Ching-Teng Ko) dan temannya merasa bosan dikelas. Mereka sangat malas belajar terutama Ching-Teng Ko, dia menganggap jika merasa bosan dikelas selalu saja ada hal yang dilakukan untuk kesenangannya. Disinilah awal mula cerita menyenangkan difilm ini. Ching-Teng Ko terkena hukuman akibat ulangnya, dia pindah posisi duduknya didepan Chia-Yi Shen, dan perempuan cantik ini ditugasnya untuk mengawasinya oleh guru mereka.
Saat pelajaran Bahasa Inggris, Chia-Yi Shen lupa membawa bukunya, dia panik. Tiba-tiba tanpa diduga Ching-Teng Ko meminjamkan bukunya ke Chia-Yi Shen yang duduk dibelakangnya. Dia berkorban dan dihukum. Chia-Yi Shen merasa berterima kasih dan dia menantang Ching-Teng Ko untuk belajar, memperbaiki nilainya yang jelek karena minggu selanjutnya ada ulangan yang harus dihadapi. Chia-Yi Shen memberi soal-soal untuk dikerjakan, keesokan harinya dikoreksi oleh Chia-Yi Shen. Hari-hari berikutnya Chia-Yi Shen merasa senang kedekatannya dengan Ching-Teng Ko. Ching-Teng Ko memberi pengakuan bahwa dia suka pada perempuan cantik dikelasnya itu. Tapi hal yang paling tidak saya suka pada tokoh lelaki ini adalah sifatnya yang kekanak-kanakan.
Saling suka tetapi Ching-Teng Ko tidak mau mendengar jawaban dari Chia-Yi Shen, sesungguhnya Chia-Yi Shen juga suka dengannya dan memberi jawab IYA kepada Ching-Teng Ko. Bodohnya lagi pada tokoh lelaki ini, merelakan perempuan yang disukainya kepada lelaki lain. 2 tahun tidak berkomunikasi lagi semenjak Ching-Teng Ko mengadakan turnamen gulat. Dia mengadakan ini karena ingin menunjukkan bahwa hebatnya dia. Ini merupakan salah satu sifat kekanak-kanakan. Chia-Yi Shen datang sendiri dan melihat  Ching-Teng Ko terluka. Konflik yang ada pada tokoh lelaki sangat bodoh. Tidak punya tindakan dewasa.
Diakhir cerita film ini lebih menyakitkan lagi. Mungkin yang menyakitkan dari penonton. Rasa sedih dan emosional muncul di setiap adegan difilm ini. Sang sutradara mengatur sedemikian alami dan tidak dilebih-lebihkan dari setiap adegan. Sehingga kita melihatnya pun menyenangkan. Patut ditonton dari umur remaja hingga dewasa. Mungkin kita ingin sekali mengalami masa-masa sekolah dulu yang menyenangkan. Dan yang masih ada di keadaan masa-masa sekolah, jangan disia-siakan. Apa lagi urusan percintaan. Dijamin itu akan menjadi masa remaja yang tak akan terlupakan. Rasa penyesalan dan khayalan Ching-Teng Ko tercurahkan disaat akhir film ini. Penutupan dari film ini yang sangat emosional adalah “Selamat menempuh hidup baru, masa remajaku.”

No comments:

Post a Comment