Sebagai makhluk berpikir dengan
pemikiran yang terus berkembang. Belajar membuat kegiatan berpikir
berlangsung terus dan memungkinkan manusia dapat bergerak maju.
Cogito ergo sum
(aku berpikir, maka aku ada), kata Renne Descartes, sang pencetus
filsafat modern. Dan karena manusia berpikir, maka manusia mampu
belajar. Betapa pentingnya kegiatan belajar dan berpikir ini
sampai-sampai manusia melembagakannya dalam bentuk sekolah atau
institusi pendidikan.
Belajar
bukan Cuma dialami mereka yang duduk di bangku sekolah. Siapa saja
butuh pembelajaran. Namun, seperti yang diakui banyak orang, kegiatan
belajar tak selalu mulus dilaksanakan. Selalu saja ada halangan dan
godaan yang menghalangi kita untuk belajar dengan sungguh-sungguh.
Mood atau suasana hati menjadi faktor terpenting saat kita belajar. Upayakan selalu mood
yang positif untuk belajar, misalnya saja dengan menentukan waktu,
lingkungan dan sikap belajar yang sesuai karakter kita. Mulailah
menentukan sendiri prioritas nilai dan prinsip kita. Jangan biarkan
siapa pun mendikte kita dalam belajar. Pusatkan perhatian terhadap apa
yang telah kita percayai tersebut dan kerjakan dulu prioritas-prioritas
yang telah kita tentukan sendiri.
Memahami orang lain dengan
baik akan membuat orang lain dapat memahami kita. Cobalah mengandalkan
diri kita dalam posisi orang lain yang kita ajak berargumen/berdiskusi.
Pikirkan argumen yang paling pas untuk teman diskusi kita.
Kerapkali
kita kurang menangkap sebuah pelajaran, terutama dari sebuah bahan
bacaan/buku. Apabila tidak mengerti bahan yang diajarkan pada hari ini,
kita dapat mencari cara lainnya selain membaca ulang bahan tersebut.
Misalnya, diskusikan bahan tersebut dengan guru/dosen, teman sekantor,
atau dengan siapa saja yang dianggap bisa diajak berbagi. Mereka mungkin
memberi kita pemahaman yang lebih baik.
Jangan
ragu menantang terus diri kita untuk memahami lebih banyak lagi
masalah. Belajar akan menjadi kegiatan yang “membangkitkan adrenalin”
dan terasa mengasyikan, bahkan bukan mustahil ide-ide cemerlang akan
kita ciptakan.
No comments:
Post a Comment