Tuesday, October 30, 2012

Keuntungan SmartFren berasal dari DATA


Keuntungan Smartfren 50% Berasal dari Data

Artikelbagus.com - Keuntungan Smartfren 50% Berasal dari Data. siapa yang tidak kenal dengan smartfren?. Sebuah inovasi yang memberikan layanan fasilitas internet yang memiliki kecepatan yang luar biasa. 
Guna memenuhi melonjaknya kebutuhan akan data, PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) akan lebih agresif melakukan ekspansi jasa datanya keluar kota.

“Kami tidak bisa hanya berjualan di Jakarta saja walau potensi pendapatan dari pelanggan di wilayah ini besar. Prinsip sebagai seluler harus dilakukan yakni menghadirkan layanan dimana-mana,” ungkap Deputy CEO Smartfren Djoko Tata Ibrahim, di Jakarta, Rabu (7/12/2011).

Diakui olehnya, bahwa 50 persen dari pendapatan Smartfren didapatkan dari layanan data. Maka tidak mengherankan demi  memaksimalkan  skala ekonomis dibutuhkan ekspansi agresif ke kota-kota di luar Jakarta.

Dikatakannya, melalui  kampanye i hate slow alias "aku benci lelet" dalam setiap iklannya telah berhasil menambah jumlah pelanggan, menekan tingkat perpindahan pelanggan (churn rate) hingga mengalami peningkatan jumlah pemakaian pulsa rata-rata per bulan.

“Kami sadar kecepatan bukan satu-satunya yang diinginkan pelanggan. Mereka membutuhkan juga stabilitas kala terkoneksi dengan dunia maya. Kami bisa menawarkan itu dengan harga terjangkau yang didukung kualitas  dapat diandalkan,” katanya.

Hingga akhir Oktober 2011 lalu, jumlah pelanggan Smartfren sudah mencapai 1 juta pelanggan data. Ini mencerminkan kenaikan dari 300.000 pelanggan di akhir 2010. Akhir tahun ini diperkirakan akan menjadi 1,5 juta pelanggan data dan di tahun depan akan berlipat menjadi 3 juta pelanggan data. Saat ini jumlah total pelanggan Smartfren sekitar 7 juta dan ditargetkan bisa 8 juta pelanggan di akhir 2011.

Di sisi tingkat perpindahan pelanggan (churn rate), Smarfren mengklaim hanya sekitar kurang dari 3 persen, atau masih setara dengan operator lain di Indonesia.

Rata-rata pendapatan per pelanggan (average revenue per user/ARPU) Smarfren juga mengalami kenaikan. Pada 2010 lalu, ARPU layanan suara Smartfren masih Rp 12.000 per pelanggan, kini sudah menjadi Rp 15.000 per pelanggan per bulan. Sedangkan ARPU layanan data meningkat dari rata-rata Rp 60.000 per bulan menjadi Rp 65.000-Rp 70.000 per pelanggan per bulan.

Apalagi Smartfren baru saja  menggelar teknologi akses data berbasis  Code Division Multiple Access (CDMA). Setelah menggelar  Evolution Data only (EVDO)  Revision B (Rev B) fase  1  di Bali pada Januari 2010, operator yang memiliki 6,8 juta pelanggan ini menggelar EVDO Rev B fase 2 di Jabodetabek.

Kota lain yang akan segera menyusul adalah Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan Malang. EVDO Rev B fase I diklaim mampu menghantarkan data hingga 9,3 Mbps, sementara fase 2 bisa mencapai 14,7 Mbps dengan kondisi pelanggan berada di dekat Base Transceiver Station (BTS) dan mendapatkan kualitas sinyal yang ideal.

Operator ini mengalokasikan tiga dari lima kanal yang dimiliki di spektrum 1.900 MHz untuk teknologi ini dengan dukungan 1.329 BTS. Total BTS yang dimiliki oleh Smartfren adalah 4.626 site  dan sedang dalam pembangunan sebanyak 700 BTS lagi. Belanja modalnya  total mencapai USD 450 juta hingga 2012 nanti.

No comments:

Post a Comment